Setahun itu kemarin

 Rasanya memang seperti kemarin, bukankah kejadiannya emang kemarin ya. Ah, memang mudah mengatakan taktala  masanya sudah terlewati. Coba saja jika masih mengalami dan masih terbelenggu, pasti yang dirasa akan berbeda. Berat, sesak, lelah, resah dan tinggal selangkah menuju ke putus asa.

Memang sih, perasaan seperti itu wajar. Jika masih mengalami, seakan-akan hidup ini buntu tanpa adanya pintu keluar. Namun saat sudah berhasil melaluinya, seakan-akan ada perasaan meremehkan. Ah, ternyata tidak seberat yang aku kira ya. Setahun sih mengalaminya namun ternyata rasanya seperti kemarin aja ya.

Manusia memang makhluk yang egois. Maunya sendiri. Bahkan sampai terkadang mulai mengatur Kehendak Sang Pencipta.

Setahun itu kemarin. Sebulan itu esok. Jalani dan nikmati. Karena berkatNya melimpah.

Dulu yang selalu berpikir untuk punya tabungan. Dan setiap akan menabung selalu saja ada alasan, sehingga urung menabung. Sekarang malah punya tabungan. Dan asyiknya lagi, saat ini malah punya pemikiran baru. Kumpulin uang untuk 3 bulan kedepan. Karena hidup bukan lagi untuk hari ini dan esok.

Setahun itu kemarin. Sebulan itu esok. Jalani dan nikmati. Karena berkatNya meluber.

Dulu setiap berdoa selalu menyisipkan pokok doa supaya bebas hutang. Pengennya semuanya serba dibayar cash. Liburan bayarnya cash, beli baju bayarnya cash, dll. Eh, ternyata sekarang ini semuanya sudah tercapai. Sekarang semuanya serba cash belinya, semua selalu cash bayarnya. Cara berpikirnya pun harus cash kalo mau sesuatu.

Satu per satu pokok doa mulai dikabulkan. Satu per satu impian sudah digenggam. Satu per satu cita-cita terwujud dengan indah. Dan satu per satu................ya satu per satu. Sesuai dengan waktuNya. Sesuai dengan butuhnya kita. Sesuai dan terwujud dengan indah.

Setahun itu kemarin.

Hari ini minta apa ya ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Penyesalan

Aku Melihatmu dari Samping